Anak Menjadi Tragis, Ketika Suami Istri Tidak Harmonis
Anak Menjadi Tragis, Ketika Suami Istri Tidak Harmonis -Anak memanglah makhluk yang masih suci pun bersih. Di mana
dalam dirinya belum terdapat pengetahuan apa pun saat akan pulang menjadi
janin. Selama berada dalam kandungan ia terus merekam kejadian yang ia rasakan
dan ia dengar. Ia berjuang untuk memahami bagaimana suasana di luar sana.
Maka, sekitar berada dalam kandungan, situasi lingkungan
sekitar, terutama yang dekat dengan sang ibu yang sedang berisi mesti
disterilkan atau dijauhkan dari sekian banyak macam urusan buruk. Hal ini demi menciptakan
rasa nyaman pada bayi dan pun ibunya. Terutama dalam ucapan dan sentuhan keras
pada ibu itulah yang patut dihindari.
Tentu anda sering menyaksikan seorang anak yang tidak
sempurna bukan, sebenarnya ibu dan ayahnya tidak mempunyai kecacatan jasmani
sama sekali? Misalnya, terdapat anak yang terus menerbitkan cairan dari
hidungnya. Sedangkan ayahnya ialah dokter berpengalaman bedah dan ibunya
seorang arsitek. Tapi, kenapa anaknya mempunyai kekurangan?
Memang benar, setiap insan mempunyai kekurangan. Tapi,
kelemahan dalam hal jasmani yang tidak dipunyai oleh kedua orang tuanya pasti
menjadi urusan yang aneh atau tidak lumrah bukan? Nah, inilah di antara
penyebab dari ketidak harmonisan suami istri. Mengapa demikian?
Kita sering mengejar seorang istri yang berisi, mulai dari
mula kandungan sampai akhirnya mencetuskan selalu saja cekcok dengan suaminya.
Ini mengakibatkan darah tinggi istri memuncak. Sehingga, inginkan tidak
inginkan janin yang terdapat di dalamnya ikut naik darahnya, sampai menyebabkan
sambungan sel-sel pada otaknya pecah. Jika urusan ini terus terjadi, maka akan
tidak sedikit pula sel yang pecah. Maka tak heran, andai anak yang
dilahirkannya akan merasakan gangguan kesehatan.
Maka, sebagai suami istri yang sudah menjalin rumah tangga,
rasa keyakinan pada pasangan mesti ditumbuhkan. Hal ini demi mengawal keutuhan
dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Salah satu teknik yang dilaksanakan suami ialah meyakinkan
istriya bahwa ia ialah suami yang baik, yang dapat bertanggung jawab kepadanya
dan anak-anaknya. Dan sebagai istri mesti dapat menjadi penenang untuk suami,
membawa ketentraman dan kedamaian baginya dengan sarat kasih sayang. Dengan
begitu, anak yang akan tercetus ke dunia ini tidak akan menikmati derita dampak
ketidak harmonisan suami istri.
Comments
Post a Comment